Minggu, 27 Mei 2012

Saling menyayangi

Kadang-kadang guwe ngrasa sedih dan kecewa dengan apa yang guwe dapat. pernah sekali guwe ngarasa kecewa dengan badan guwe yang agak gendut tapi kekecewaan itu guwe pupus, dan entah dari mana datangnya guwe ngrasa semua itu tak ada gunanya untuk disesali, toh sudah terjadi. untuk memupuk rasa kesempurnaan maka guwe coba untuk diet, dan guwe gag tahu apa yang orang bicarakan dan orang liat jika melihat guwe dengan badan yang seperti ini. nice, kembali pada kodrat sebagai manusia, guwe belajar ikhlas menerima anugerah, apapun dari ALLAH SWT..
teman-teman, tulisan ini buat kalian, buat kami yang merasa sendiri dan terasa diabaikan.
guwe tau perasaan kalian, dan guwe sadar sebagai manusia, mungkin rasa individu itu lebih besar daripada rasa kebersamaan yang mereka miliki.
selama ini guwe selalu berfikir, 
"enak banged yaa anak-anak luar fakultas sana yang bisa maen bareng, kemana-mana bareng, cowok cewek tanpa ada larangan dan tudingan-tudingan picik. kasihan lah guwe yang besar selama 4 tahun ini dengan kultur kampus yang apa adanya. kalau guwe bilang, kebanyakan perempuan tidak harus menjadi kendala dimana kita tidak bisa seperti mereka kesolidannya." #nangiiis guling-guliiiiinggg
coba pemirsa lihat realitanya, anak2 teknik yang sedari awal dipupuk korsa nya dan rasa saling memilikinya, jadinya mereka seperti apa. makrab dimana-mana, ngumpul bareng dimana-mana. itu proses dari buah yang mereka petik sekarang. guwe iri dengan persaudaraan mereka, guwe pengen karena guwe gag pernah mendapatkannya dari lingkungan guwe sekarang.
tengoklah jika kita sedang berada di kelas bessar, bisa saja guwe gag ngerti siapa saja yang gag dateng hari ini, "eloh, eloh gag dateng? itu bukan urusan guwe!" dan guwe juga bisa saja sehari full gag ngobrol dan bertegur sapa dengan orang itu "siapa seh orang dy juga gag negur"
guwe kangen jaman-jaman dimana lingkungan guwe semua kenal satu sama lain, kemudian bisa membaur dengan baik. apakah kedewasaan diri dan kepentingan yang berbeda-beda itu membuat orang semakin individualitas. tak pernah kah membayangkan ketika nanti kita sudah dewasa dan bekerja kemudian kita tidak bisa saling membantu. misal ada satu yang belum kerja kemudian kita minta bantuan ddan kita bingung siapa yang mau kita mintain bantuan. "sepertinya dulu waktu guwe kuliah guwe gag punya temen" apa harus berfikir sperti itu, atau kah akan lebih terhormat jika kita sedang butuh bantuan tiba-tiba kita menegur sapa dan orang yang dimintain bantuan itu akan berkata "sial, nih orang kalau butuh ajja ndeketin, gag punya malu" atau kah kita akan memilih semua menerima dengan ikhlas karena rasa persaudaraan yang begitu kental "iyaaa tentu aku bisa bantu kamu, kita kan saudara sejak masa-masa kuliah dulu"
mana yang aakan kalian pilih? tak usah picik untuk memilih dan mengaku bahwa kalian memilih yang terakhir, karena need assesment kita memang menjamin yang seperti itu.
luangkanlah waktu ketika waktu itu tidak akan pernah kembali, ketika moment itu tidak akan pernah kembali. kalian tidak akan kuliah s1 sekali lagi dan bertemu dengan kami seperti ini disini. ALLAH telah memberikan lingkungan seperti itu mungkin dengan tujuan lain, tapi allah juga tidak pernah lupa untuk menjadikan kalian lebih dari yang kalian ketahui.
saling menyayangi seperti saudara kalian sendiri dan saling menghargai, pasti buahnya akan manis di kemudian hari..
seperti doraemon, susah seneng, marahan baikan, mereka tetap solid kan. kenapa kita gag bisa ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar