Kamis, 03 November 2011

Jadinya beli yang mana?

Rabu, malam kamis yang sangat menggelikan bagiku. Siapa sangka aku yang begitu lugu dan teman-temanku yang tak selugu diriku mendapat tugas yang ajaib binti menantang. Yaah tugas membeli kondom, alat kontrasepsi yang dipakai para kaum adam ini dari dosen mata kuliah kewirausahaanku. Bapak Priyadi Nugraha di kala itu memberi tugas yang bisa dibilang “aneh” seumur-umur baru kali ini aku disuruh membeli yang aneh-aneh. Tapi tak apalah, makasih bapak jadi punya pengalaman saya.

Kembali pada hari rabu, malam kamis dan bukan malam jumat. Tidak dibilang larut sih, sebab aku dan doi yang niatnya mau langsung pulang ke Tembalang berkelana terlebih dulu ke apotek. Sekitar jam 7 malam, muka meringis-meringis karena kami berdua harus turun dari motor dan mampir ke apotek di jalan karangrejo, semarang. Tak masalah sebenarnya jika hanya mampir di apotek, toooh niatnya membeli bukan mencuri.  Tapi “alamaaaaak….. ku beli kondooom”  ampuuuun…  panas,  dingin deg-degan tak karuan rasanya, tapi apalah rasa itu dibanding tantangan di depan ini.

“sikaaat bey, sandiwara yang bener yaaa ……” nada mengancam padanya..

Masuklah kami berdua ke apotek itu, 3 penjaga toko yang sedang bersantai sambil bergosip pun 2 di antaranya mendatangi kami. Panggil mba yang berambut panjang dikucir hitam itu sebagai mbak 1 disusul mba yang lain yang digerai berbando itu sebut saja sebagai mbak 2

“ada yang bisa saya bantu mba?” kata mba 1

“iyaa mba, saya mau beli kondooom mbaa, ada kaan?”

Sambil menunjukkan etalase tokonya, terlihat berderet-deret kondom segala macam rupanya, mungkin tanpa terkecuali.

“mba1 kondom paling murah apa yaa?” mba 1 menunjukkan merk “sutera” dan menunjukkannya pada kami berdua .

“ wah banyak sekali ya mba macemnya ternyata, ini untuk apa sama apa mba, kok warnanya ajja uda beda?”

Dengan wajah yang cuek mba 1 menerangkannya pada kami. Mba 2 yang sedari tadi hanya memperhatikan kami berdua terutama doi (dilihatnya doi dari atas sampai bawah) tiba-tiba ikutan nimbrung dan alhasil mba 2 laah yang mengantar kami berdua sampai pada transaksi jual beli kondom, sebab ada pelanggan lain di apotek itu. Tanpa berfikir tentang rasa malu kami pun tetap bertanya.

“Sutera yang berwarna merah itu sutera biasa, biasa-biasa ajja khasiatnya. Kalau sutera yang warnanya hitam yang ada tulisannya OK itu berarti dalam kondom mengandung ramuan Obat Kuat, sedang sutera yang berwarna coklat bertuliskan RM yang artinya mengandung Ramuan Madura.”

Berfikir panjang “woow, ada yang begituan juga sayang,, sayang, mau milih yang mana?” kata ku dengan nada manja.

“terserah sayang ajja deh” kata doi penuh perhatian.

Ya tuhaaan, pikirkuu lanjutkan sudah setengah perjalanan masa bodoh dengan rasa malu.. kami berdua pun bertanya-tanya sekilas tentang kondom, macamnya, dan melihat dari bungkusnya kondom yang bergerigi. Waaah gambar luarnya berbentuk buaya, kata ku dalam hati “apa hubungannya buaya sama kondom yaa?”

Kondom fiesta rata-rata harganya 6000 rupiah, berwarna menarik dan punya bermacam-macam rasa, sedangkan kondom durex yang tergolong impor harganya mahal sekitar 19ribuan dan isinya hanya 3 buah, meskipun tidak berasa tapi barang impor yang menjadikannya mahal. Sutera yang murah sekitar 3000 rupiah ada 3 jenis, yang biasa, yang mengandung obat kuat dan ramuan Madura. Ada juga produk andalan yang tidak sempat kami tanyakan, dan produk yang kurang terkenal namun kondomnya yang bergerigi seharga 6000 rupiah. Bagi yang menginginkan sutera yang isinya lebih banyak mungkin bisa membeli sutera yang isinya sekitar 9 biji, harganya sekitar 8000 rupiah.

Ternyata setelah disimpulkan kondom yang paling mahal yaa produknya durex, kata mba 2 “durex itu produk internasional mba, barang impor jadi sering dipakai para bule-bule kalau lagi party seks”. Yaaah berhubung suka produk dalam negeri,

“mbaa, jadinya mau beli yang mana?” nadanya ketus saking keselnya menghadapi kami berdua yang cuma nanya dan nanya tanpa segera membeli.

“hhee mau beli yang manaa sayang?” dengan jelas aku bertanya pada doi..

“terserah sayang ajja. Yang itu juga boleh kok” jawabnya sambil tersenyum padaku

Akhirnya kami berdua membeli kondom produknya fiesta, tapi bukan yang berasa buah tapi yang buggy. Kata mbanya tadi kalo yang buggy itu yang bagian ujungnya agak besar tetapi tidak seperti fiesta lain yang berasa . Dan di bungkusnya tercantum 52 mm nominal width, mungkin itu yang mbanya maksud.

“saya beli yang ini ajja mba, yang buggy yaaa… 6000 kan mba?”kataku sambil menunjuk kondom yang dipilih.

“oyaa mba, banyaak yaa yang beli kondom di sini? Paling rame kira-kira hari apa pada beli begituan mba?” Tanya si doi..

“iyaa mas, banyak kok yang beli, apalagi malam sabtu mas” jawab mbanyaa cuek.

Tanpa piker panjang setelah membayar pergilah kami dari apotek itu. Dan selamaaaatlah kami berdua dari apotek itu, Alhamdulillah bebaaas.. rasanya udara kembali segar dan jantung sudah tidak tak karuan seperti tadi. Pulanglah kami berdua ke tembalang dan yaaah malam kamis ini hari ini berakhir dengan tawa. Terima kasih J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar