Sudah cukup bagi Karla mendapat tonjokan demi tonjokan dari setiap perkataanya. Sedikit tapi selalu menohok bagi Karla. "Ahh Karla, sedikitnya kamu harus bersabar" katanya.
Baginya tidak ada kata maaf dan sedikit dendam menggelayut. Sifat jelek yang tidak bisa dihindarkan dari Karla selama bertahun-tahun dia tumbuh menjadi orang yang lebih dewasa.
Karla dan Solikin berada di tempat kerja yang sama, dan sayangnya mereka juga tinggal di kamar dan kos yang sama. Sesungguhnya sudah cukup bagi Karla untuk bertemu dan bertatap muka dengan Solikin. Tapi apa daya, Karla masih sulit mencari pengganti tempat tinggalnya sekarang.
Suatu hari di kantor mereka, sore gelap dengan hujan rintik-rintik membuat mata menjadi sayu. Kantor itu kedatangan seorang tamu dari luar kota. Tiga orang personilnya, masing-masing Yanuar, Denis dan Olla. Yanuar orang yang lucu, dan ramah. Namanya sama dengan nama teman kantor Karla, yang 180 derajat berbeda karakternya. "aahh Karla sekali lagi kamu harus bersabar" pintanya.
Sesaat berlalu, ketiganya pamit pulang dan Karla dengan spontan. Kemudian berkomentar, "Mas yanuar yang itu beda ya sama mas yanuar kita." seronoh Karla. Tanpa dinyana, ternyata Solikin mengomentarinya dengan nada sengit. "yaaiyalah, orang yang kembar aja sifat nya udah beda, apalagi yang beda bapak ibu?" jawabnya.
Sial, Kecoak Pipis juga tahu. Itu udah begitu ceritanya dari dulu kala jaman dinosaurus masih makan pake tangan kali SOLIKIN.......
Karla hanya diam, dan sedikit mengerutkan dahi. "Karla sayang, sekali lagi kamu harus bersabar" begitu pintanya berulang-ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar